Sabtu, 08 Oktober 2011
pilih sendiri caramu
Pilih Sendiri Caramu
“Al-ainu jauharotun.” Mata adalah permata. Begitulah pepatah bangsa Arab yang menggambarkan betapa sangat berharganya mata kita.
Ainun sangat mencintai dan selalu memberikan perhatian besar kepada suaminya. Ketika masih menjadi Menristek/Ketua BPPT, Habibie sering pulang terlambat dari kantor, biasanya bisa lewat dari pukul 22.00. Jika sudah terlambat seperti itu, Ainun menelepon langsung dari rumah mengingatkan agar Habibie segera pulang karena harus menjaga kesehatan. Habibie biasanya minta kepada sekretariat agar menjawab “Bapak sudah menuju lift”, padahal sebenarnya ia masih duduk di kursi dan meneruskan pekerjaan, tidak langsung pulang.
Begitulah hampir tiap hari. Hingga akhirnya Ainun mulai kritis.
Habibie terus mendampingi Ainun dalam sakitnya. Saat Ainun meninggal pun Habibie berada di sisinya. Presiden pertama era reformasi ini berusaha tabah dalam kehilangannya.
24 Maret lalu, saat BJ Habibie tiba di Jerman, ia ikut mengantar langsung sang istri ke RS Munich, Jerman. Dan sejak itu hingga Ainun meninggal, tidak pernah sekali pun Habibie meninggalkan istrinya.
Dalam sejarah, dunia mencatat banyak sekali romantika percintaan anak manusia. Banyak dari kita memang sering dibuat takjub dengan ulah manusia ketika sudah jatuh cinta. Ada yang rela berbuat ini, berbuat itu, berkata ini, berkata itu, tanpa banyak pikir panjang. Sekilas memang seperti tanda kesetiaan, tapi dibalik itu jika tidak hati-hati kadang ada juga kebodohan.
Kata mbak Ayatul Husna, cinta adalah kekuatan yang mampu mengubah duri menjadi mawar, cuka menjadi anggur, mengubah malang menjadi untung, mengubah sedih menjadi riang, mengubah setan menjadi nabi, mengubah iblis menjadi malaikat, mengubah sakit menjadi sehat, mengubah bakhil menjadi dermawan, mengubah kandang menjadi taman, mengubah penjara menjadi istana, mengubah amarah menjadi ramah, mengubah musibah menjadi anugerah.
Kata mbah Sternberg, cinta adalah sebuah kisah, kisah yang ditulis oleh setiap orang. Kisah tersebut merefleksikan kepribadian, minat dan perasaan seseorang terhadap suatu hubungan. Ada kisah tentang perang memperebutkan kekuasaan, misteri, permainan, dsb. Kisah pada setiap orang berasal dari “skenario” yang sudah dikenalnya, apakah dari orang tua, pengalaman, cerita, dsb. Kisah ini biasanya mempengaruhi orang bagaimana ia bersikap dan bertindak dalam sebuah hubungan. Sternberg terkenal dengan teorinya tentang “Segitiga Cinta”. Segitiga cinta itu mengandung komponen : (1). Keintiman (Intimacy), (2). Gairah (Passion), dan (3). Komitmen.
Keintiman adalah elemen emosi, yang didalamnya terdapat kehangatan, kepercayaan (trust), dan keinginan untuk membina hubungan. Ciri-cirinya antara lain seseorang akan merasa dekat dengan seseorang, senang bercakap-cakap dengannya sampai waktu yang lama, merasa rindu bila lama tidak bertemu. Gairah adalah elemen motivasional yang didasari oleh dorongan dari dalam diri yang bersifat seksual. Komitmen adalah elemen kognitif, berupa keputusan untuk secara sinambung dan tetap menjalankan suatu kehidupan bersama.
Menurut Sternberg, setiap komponen itu pada tiap-tiap orang berbeda derajatnya. Ada yang hanya tinggi di gairah, tapi rendah pada komitmen. Sedangkan cinta yang ideal adalah apabila ketiga komitmen itu berada dalam proporsi yang sesuai pada suatu waktu tertentu. Misalnya pada tahap awal hubungan, yang paling besar adalah komponen keintiman. Setelah keintiman berlanjut pada gairah yang lebih besar (dalam beberapa budaya) harus disertai dengan komitmen yang lebih besar, misalnya melalui perkawinan.
Seperti telah diuraikan sebelumnya, pada hubungan cinta seseorang sangat ditentukan oleh pengalamannya sendiri mulai dari masa kanak-kanak. Bagaimana orang tuanya saling mengekspresikan perasaan cinta mereka. Hubungan awal dengan teman-teman dekat, kisah-kisah romantis sampai yang horor, dsb. akan membekas dan mempengaruhi seseorang dalam berhubungan. Karenanya setiap orang disarankan untuk menyadari kisah cinta yang ditulis untuk dirinya sendiri.
Menurut tokoh psikolog John Alan Lee, sebenarnya cinta terhadap pasangan bisa dibagi jadi enam tipe:
1. EROS ( passionate, romantic love)
Ciri: tertarik pada seseorang karena fisiknya & dalam proses yang cepat. Cinta pada pandangan pertama termasuk tipe cinta ini.
2. LUDUS ( game-playing love )
Ciri: mempermainkan perasaan pasangan untuk kesenangan. Misalkan menggantungkan pacar atau selingkuh for fun. Bisa dibilang ini adalah tipe cintanya para playboy.
3. STORGE (friendship love )
Ciri: berawal dari persahabatan dan membuat kita merasa nyaman bersama pasangan kita.
4. PRAGMA ( logical love )
Ciri: cinta ini muncul karena kita memperhitungkan keuntungan dan kerugian jika menjalin cinta dengan orang itu. Misal kita menerima seorang wanita karena kita tahu dia bakal jadi juara dan jadi orang terkenal, atau karena ia memiliki sesuatu yang ingin kita miliki.
5. MANIA ( possesive, dependent love )
Ciri: posesif, cemburu berlebih, dan sangat manja terhadap pasangan.
6. AGAPE ( selfess love )
Ciri: selalu berkorban tanpa pamrih demi pasangannya. Pokoknya kebutuhan pasanganlah yang paling penting.
Setelah tahu sedikit tentang definisi cinta di atas, mari kita lihat bagaimana umat manusia mulai mengenal cinta kepada sesama manusia. Bagaimana seorang Adam AS merelakan salah satu tulang rusuknya demi mendapatkan sang kekasih hati. Lalu sayangnya Adam AS karena terlalu mencintai kekasih hatinya itu, ia mudah saja terbujuk untuk melanggar aturan dari Allah SWT.
Hawa berkata, “Adam, mari kita makan buah-buahan dari pohon abadi itu!” Adam AS berkata, “Hawa, Allah telah melarang kita untuk mendekati pohon itu.” Lalu Hawa mengulurkan tangannya untuk mengambil buah pohon itu. Ia mengambilnya dan memakannya. “Enak,” katanya. Lalu ia memberi Adam buah tersebut. Adam lupa petunjuk Tuhannya, ia pun memakannya.
Cinta yang memisahkan mereka dari surga, tapi cinta juga yang mempertemukan mereka meskipun terpisah dari Sarandib (di pulau Ceylon, sekarang dikenal dengan Srilanka) dan bukit Marwah, Makkah. Itulah awal kisah cinta umat manusia.
Cinta juga sering membuat orang jadi hilang kendali. Seperti Zulaikha, istri seorang Raja di Mesir kepada Yusuf AS yang saat itu sebagai budak di Mesir. Cinta pada pandangan pertama (EROS). Namun ketika Zulaikha mengejar Yusuf AS demi bisa berduaan dengannya hingga ia merobek baju Yusuf dari belakang Yusuf ternyata tidak tunduk kepadanya.
“Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.” QS Yusuf:24
Lalu kita tengok juga kisah Nabi Ayyub AS. Tentang bagaimana Rahma (istrinya) rela menjual rambutnya sendiri demi mendapat uang untuk merawat Ayyub AS yang saat itu sedang diberi cobaan berupa sakit yang teramat parah. Sayangnya Rahma ternyata tak dapat mempertahankan kesetiaanya, hingga ia merasa putus asa dan mulai meninggalkan Ayyub AS. Lalu lihat juga sikap Ayyub AS yang menyiasati janji yang pernah ia katakan kepada Rahma bahwa jika ia sembuh nanti, Rahma akan ia dera 100 kali. Akhirnya karena rasa cintanya kepada Rahma, ia hanya mendera Rahma 1 kali, tapi dengan 100 buah lidi sekaligus.
Suatu hari Ibrahim AS, Sarah, dan Luth AS tiba di Mesir. Namun untuk bisa masuk, Ibrahim mesti menyerahkan sepuluh persen dari barang-barangnya kepada Raja Mesir. Setelah Ibrahim membayar, Al ‘Ashir (orang yang bertanggung jawab untuk menarik pajak sebesar seperlima dari pendapatan rakyat) mengizinkannya untuk masuk Mesir.
Al ‘Ashir melihat kecantikan Sarah dan ingin membawanya kepada Raja. Ibrahim AS menjadi marah, dan ia berkata kepadanya, “Aku akan berikan semua barangku, tetapi aku tak mengizinkan engkau untuk membawa Sarah!”
Ibrahim AS berkata kepada Al ‘Ashir, “Aku akan melawanmu untuk melindungi istriku.”
Di lain hari, Sarah, adalah satu-satunya istri Ibrahim AS yang sangat mencintai suaminya. Ia tidak ingin Ibrahim AS bersedih, oleh karena itu pada suatu sore ia bertanya pada Ibrahim AS, “Apakah engkau menginginkan seorang anak?” Ibrahim AS menjawab, “Itu tergantung pada kehendak Allah.”
Sarah adalah wanita yang bijaksana, maka ia pun mengatakan “Aku ingin mempunyai seorang bayi. Aku ingin merawatnya. Aku akan mencintainya, dan ia akan mencintaiku.” “Bagaimana itu dapat terjadi?” Tanya Ibrahim AS. Sarah menjawab, “Khalilullah, aku akan memberikan budak wanitaku, Hajar, kepadamu. Nikahilah ia. Semoga Allah akan memberikan seorang anak padame darinya.” Ibrahim AS lalu berkata, “Sarah, aku tidak ingin membuatmu bersedih karena aku.” “Khalilullah, aku tidak akan bersedih. Lebih dari itu, aku akan bahagia,” jawab Sarah.
Rasanya tidak sreg kalau belum mencuplik kisah dari suri tauladan kita, Rasulullah SAW.
Dalam satu kisah diceritakan, pada suatu hari istri-istri Rasul berkumpul ke hadapan suaminya dan bertanya, “Diantara istri-istri Rasul, siapakah yang paling disayangi?”. Rasulullah SAW hanya tersenyum lalu berkata, “Aku akan beritahukan kepada kalian nanti”
Setelah itu, dalam kesempatan yang berbeda, Rasulullah memberikan sebuah kepada istri-istrinya masing-masing sebuah cincin seraya berpesan agar tidak memberitahu kepada istri-istri yang lain.
Lalu suatu hari hari para istri Rasulullah itu berkumpul lagi dan mengajukan pertanyaan yang sama. Lalu Rasulullah SAW menjawab, “Yang paling aku sayangi adalah yang kuberikan cincin kepadanya”. Kemudian, istri-istri Nabi SAW itu tersenyum puas karena menyangka hanya dirinya saja yang mendapat cincin dan merasakan bahwa dirinya tidak terasing.
Setelah mengetahui sedikit kisah-kisah cinta para nabi, sepertinya memang tak bisa dijelaskan dalam kajian psikologi barat. Tidak ada nabi yang mencintai dengan EROS, LUDUS, STORGE, PRAGMA, MANIA, maupun AGAPE. Cinta mereka benar-benar karena Allah.
Lalu jika kita diberi pilihan dan kesempatan, mau mencintai seperti apakah kita? Jika kita dalam posisi yang belum menikah, saya beri dua opsi; Mungkin anda pernah mendengar seorang remaja yang nekat bunuh diri disebabkan putus cinta, atau tertolak cintanya. Atau anda pernah mendengar kisah Qeis yang tergila-gila kepada Laila. Kisah cinta yang bermula sejak mereka bersama mengembala domba ketika kecil hingga dewasa. Akhirnya sungguh tragis, Qeis benar-benar menjadi gila ketika Laila dipersunting oleh pria lain. Itulah opsi pertama.
Atau anda ingin opsi kedua; Kita tahu kisah seorang Sayyididna Ali yang hingga pernikahannya dengan Fatimah, putri kanjeng nabi, ia tidak pernah menunjukkan atau memberitahukan rasa cintanya pada Fatimah kepada siapapun. Ia selalu menyembunyikannya hingga bahkan setan pun tak mampu mengetahui dan memnggodanya. Begitu pula dengan Fatimah. Padahal Ali dan Fatimah sudah saling menaruh hati satu sama lain semenjak kecil dan hal itu baru terungkap ketika mereka sudah menikah.
Bagaimana?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
panjang ceritanya..?
BalasHapus