Pages

Ads 468x60px

Connect With Us

Total Tayangan Halaman

Instructions

Recent Posts

wirausaha online

Wirausaha

Download

BTricks

Pasang Iklan Rumah

BThemes

Mobil Bekas

modal hemat

Recomended

kesehatan

Ebook (Buku) Collection

KOMPAS.com

Bola.net

Tutorial Blogspot Plus Blogger Templates

Sabtu, 08 Oktober 2011

PERAN ISLAM DALAM KEHIDUPAN


BAB I
  1. HUBUNGAN TAUHID DAN ILMU PENGETAHUAN
Perintah yang sangat mendasar yang terdapat dalam agama Islam adalah mengesakan Tuhan ( Q.S. Al Ikhlas 1-4) dan larangan melakukan tindakan syirik (Q.S Luqman {31}: 13 ) . Tauhid dan syirik adalah dua sisi yang tidak dapat dipisahkan, meskipun antara yang satu dengan yang lainnya sangat berbeda.
Konsekuensi dari tauhid adalah bahwa manusia harus menguasai alam dan haram tunduk kepada alam.Syirik berarti tunduk kepada alam, yang berarti manusia dikuasai oleh alam sehingga lahirlah kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan.
  1. PARADIGMA ILMU-ILMU ISLAMI
Ilmu menurut Nurcholish Madjid adalah hasil pelaksanaan perintah Tuhan untuk memperhatikan dan memahami alam raya sebagai manifestasi atau penyingkapan tabir akan rahasia-Nya. Antara iman dan ilmu tidak bisa dipisahkan, meskipun dapat dibedakan. Iman tidak saja mendorong untuk menghasilkan ilmu, tetapi juga membimbing ilmu dalam bentuk pertimbangan moral dan etis dalam penggunaannya.
Dalam proses mengenal Tuhan, manusia hanya menerima tanda-tanda yang diberikan-Nya. Namun tidak semua manusia dapat membaca tanda-tanda tersebut.
Nurcholish Madjid menjelaskan bahwa manusia yang akan mampu menangkap berbagai pertanda tersebut ialah :
  1. mereka yang berpikiran mendalam
  2. mereka yang memiliki kesadaran tujuan dan makna hidup abadi
  3. mereka yang menyadari penciptaan alam raya sebagai manifestasi wujud transendetal
  4. mereka yang berpandangan positif dan optimis terhadap alam
Ketika manusia berusaha menyingkap rahasia Allah melalui tanda-Nya berupa jagad raya, menggunakan perangkat ilmu-ilmu fisik. Dan bila melalui tanda-Nya berupa wahyu, maka muncul ilmu-ilmu keagamaan.. Paradigma ini sekaligus merupakan jawaban terhadap dikotomi ilmu agama dan ilmu non-agama, yang pada dasarnya ilmu agama dan ilmu non-agama hanya dapat dibedakan untuk kepentingan analisis, bukan untuk dipisahkan apalagi dipertentangkan.
  1. ILMU EKSAKTA DI TANGAN UMAT ISLAM
Ilmu eksakta yang dimaksud di sini adalah ilmu-ilmu yang membahas masalah-masalah yang bersifatempiris dan bersifat pasti. Oleh karena itu ilmu eksakta disebut juga ilmu pasti.
1. Matematika
Ahli matematika Islam : Al Khawarizmi, orang yang pertama kali menulis buku ilmu hitung dan al jabar Umar al-Khayam, Al Thus. Jasa atau fungsi umat Islam terhadap peradaban dunia adalah ditemukannya angka Arab dan nol, yang dengan angka tersebut matematika menjadi efektif dan cepat berkembang
2.   Astronomi
Umar khayam dan Al-Farazi adalah ilmuwan dalam bidang astronomi. Mereka menulis buku-buku astronomi yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, dan diajarkan di Eropa.Kalender yang dibuat Umar Khayam ternyata dinilai lebih akurat daripada kalender yang dibuat oleh Gregorius.

 
3.   Kimia
Ulama Islam yang terkenal dalam bidang kimia adalah Jabir bin Hayyan dan Zakaria al Razi. Nama keduanya di Eropa dikenal dengan nama Gaber dan Rhazes. Pada zaman Yunani, kimia dibangun berdasarkan spekulasi. Sedangkan pada zaman Islam kimia dikembangkan atas dasar percobaan dan eksperimen.
4.   Optik
Ulama yang terkenal dalam bidang optik adalah Ibnu Haitsman.Ia berhasil menentang teori penglihatan yang dikemukakan oleh Euklid dan Ptolomeus, yang mengatakan bahwa benda dapat dilihat karena mata mengirim cahaya ke benda. Sedangkan Ibnu Haitsman berpendapat benda dapat dilihat karena benda mengirim cahaya ke mata.
  1. SAINS DUNIA ISLAM MASA KINI
Nurcholish Madjid menyatakan sains di dunia Islam saat ini sangat menyedihkan, karena di antara penganut agama-agama besar di muka bumi ini, para pemeluk Islam adalah yang paling rendah dan lemah dalam pengembangan sains dan teknologi. Hal ini terjadi karena umat Islam tidak mampu menangkap ajarannya yang lebih dinamis dan sekaligus lebih otentik.

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

ISLAM DAN KEBUDAYAAN INDONESIA


 
    Islam masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan, salah satunya, yang di sebarkan oleh para pedagang Gujarat India. Sebelum Islam masuk, di Indonesia telah ada agama Budha, Hindu, serta penganut kepercayan terhadap nenek moyang dinamisme serta aninmisme.
    Perkembangan yang sekarang terjadi, muncul sebagian amalan agama-agama tersebut menjadi dakwah didalam menyebarkan Islam. Yang sesungguhnya media tersebut bukan dari Islam. Untuk memberi pengertian kepada masyarakat yang telah memeluk Islam adalah kontuinitas dakwah dan taklim, serta estaveta para ulama didalam menanamkan Islam secara kafah. Bila kontuinitas dan estaveta itu mengalami stagnasi, maka akan berakibat lain yang fatal bagi pengalaman Islam dalam suatu masyarakat. Kemandegan kontuinitas dan estaveta dakwah, mengakibatkan mapannya sinkretisme (percampuran pengamalan Islam dengan upacara-upacara kepercayaan sebelumnya) dikalangan masyarakat turun temurun. Sehingga masyarakat akan menganggap bahwa Islam yang sebenarnya adalah bentuk sinkretisme itu sedangkan bila disodori Islam yang sebenarnya (menurut sumber aslinya), yang mungkin akan bertentangan dengan sinkretisme yang sudah melembaga / mapan dikalangan masyarakat itu, akan menyebabkan kecanggungan, bahkan mungkin akan menimbulkan benturan-benturan. Apakah media tersebut hanya dipergunakan sementara atau sifatnya permanent, maka dari permasalahan tersebut, kami menulis makalah tentang Islam dan Kebudayaan Indonesia yang mengulas kejadian tersebut.
    Kedatangan Islam ke Indonesia datang dengan cara damai dan penyebarannya kepada rakyat umum serta para bangsawan. Para ulama dalam menyebarkan Islam mempunyai kajian terhadap situasional dimana setting akan disebarkan Islam itu. Sehingga dengan metode itulah, secara cepat- meskipun belum sempurna Islamnya- dapat menarik masyarakat untuk memeluk Islam ( mungkin baru menyentuh kulitnya). Metode yang dipergunakan oleh ulama masih harus diperbaiki sampai kepada pegamalan Islam secara sempurna. Hanya karena dibatasi oleh waktu dan ulama tersebut meninggal maka untuk melakukan perbaikan tersebut menjadi mandeg dan hal itu menjadikan metode tersebut sebagai bagian dari Islam oleh generasi selanjutnya.
  1. Islam dan Kebudayaan Melayu
    Terjadinya tarnsformasi kebudayaan (peradaban) dari sistem keagamaan lokal kepada sistem keagamaan Islam bisa disebut revolusi agama. Tranformasi masyarakat melayu kepada Islam terjadi berbarengan dengan "masa perdagangan" , masa ketika Asia Tenggara mengalami peningkatan posisi dalam perdagangan Timur dan Barat. Kota-kota wilayah pesisir muncul dan berkembang menjadi pusat-pusat perdagangan, kekayaan dan kekuasaan. Masa ini mengantarkan wilayah Nusantara kedalam Internasionalisasi perdagangan dan kosmopolitanisme kebudayaan yang tidak pernah dialami masyarakat ini pada masa-masa sebelumnya.
Konversi massal masyarakat Nusantara kepada Islam pada masa perdagangan terjadi karena beberapa sebab sebagai berikut.
  • Umat Islam yang datang ke Indonesia mayoritas adalah pedagang (orang sipil, bukan pejabat pemerintahan) yang tentu orientasinya adalah datang untuk sementara dan untuk mencari keuntungan untuk di bawa kenegerinya. Datang untuk sementara inilah yang menyebabkan mereka mencari hal-hal yang praktis. Kalaupun ada ulama atau sufi yang datang untuk berdakwah, mereka juga sufi yang pergi berdakwah dari satu ketempat yang lain, sehingga tidak terpikir untuk membuat sesuatu yang abadi.
  • Ketika sudah ada umat Islam pribumi, kebanyakan keturunan pedagang atau sufi pengembara yang kemudian menjadi Raja Islam di Nusantara dan mulai membangun kebudayaan Islam, datang bangsa Barat yang sejak awal kedatangannya sudah bersikap memusuhi umat Islam (sisa-sisa dendam Perang Salib), sehingga raja-raja Islam pribumi belum sempat membangun.
  • Islam yang datang ke Indonesia coraknya adalah Islam tasawuf yang lebih mementingkan olah rohani daripada masalah dunia.
  • Nusantara adalah negeri yang merupakan jalur perdagangan internasional, sehingga penduduknya lebih mementingkan masalah perdagangan dari pada kesenian.
Islam datang ke Indonesia dengan jalan damai, maka terjadilah asimilasi, yaitu asal tidak melanggar aturan-aturan agama, Oleh sebab itu tidak heran, jika asapek seni budaya Islam Indonesia tidak hebat seperti di Negara Islam yang lain.
  1. Islam Dan Kebudayaan Jawa
Di Jawa, salah satu strategi dan taktik dakwah Islam yaitu melalui sistem pendidikan yang ada yang telah berjalan diberikan warna Islami. Jadi, bentuk lembaganya tetap, namun isinya mengalami perubahan. Suatu contoh, sistem padepokan dengan Begawan sebagai gurunya, dan Cantrik sebagai siswanya, setelah Islam masuk, sistem ini tetap berjalan. Sedang perubahannya antara lain; nama padepokan berubah menjadi pondok, Begawan menjadi Kyai dan Cantrik menjadi Santri. Disamping itu materi pelajaran sedikit demi sedikit berubah dari ajaran Hindu ke ajaran Islam. Pelopor perubahan dan pendirian pendidikan Islam di Jawa di kerjakan oleh Sunan Ampel.Selain dari pendidikan, ulama menggunakan sekaten yang mengandung unsur seni. Latar belakang sekaten yaitu sebagai perhatian sosial sultan kepada masyarakat supaya terjalin kedekatan antara sultan dan masyarakat.
    Sekaten dimulai sejak pemerintahan Raden Patah di Demak yang diadakan setiap maulid Nabi Muhammad. Didalam sekaten ditampilkan gamelan sebagai alat musik seni yang populer pada masyarakat jawa.

 
  1. Islam dan Kebudayaan Nusantara Lain
    Di Maluku dan Sulawesi Selatan, Islam menyebar melalui poltik. Kebanyakan rakyat masuk Islam setelah rajanya memeluk Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya Islam didaerah ini. Maka hal itulah yang memudahkan diterimanya Islam di masyarakat.
Nurcholish Madjid yang menulis artikel dengan judul "Masalah Tradisi dan Inovasi Keislaman dalam Bidang Pemikiran serta Tantangan dan Harapannya di Indonesia". Dalam artikel itu, Nurcholis Madjid menegaskan bahwa agama dan budaya hanya dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Cara berpikir yang benar dalam kaitannya dengan masalah tradisi dan inovasi, menghendaki kemampuan untuk membedakan antara keduanya. Akan tetapi, kebanyakan orang sulit melakukannya.
  1. Inovasi dan pengaruh islam dalam sastra,seni dan arsitektur
Ekspresi estetik islam di indonesia,paling tidak, dapat dilihat dalam dua bidang yakni, sastra dan arsitek.kecenderungan sastra sufistik( transedental) telah muncul di indonesia sekitar tahun 1970. Kemunculan berKecenderungan sufistik di tandai munculnya karya-karya yang ditulis pada tahun tujuh puluhan di antaranya Godlob dan alam markifah
Ekspresi estetik islam lainya tergambarakan dalam arsitek mesjid-mesjid tua. Citra mesjid tua adalah contoh dari interaksi agama dengan tradisi arsitek para islam diindonesia dengan konstruksi kayu dan atap bertampak berbentuk linmas salah satu contohnya mesjid demak.
Nurcholish mengatkan mesjid menegaskan bahwa agama dan budaya hanya dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan cara berpikir yang benar dalam kaitanya dengan masalah tradisi dan inovasi, mengkhendaki kemampuan untuk membedakan antara keduanya. Contohnya ialah bedug dan kentungan. Sebelum orang indonesia mampu membuat menara yang tinggi sehingg a suara azan dapat terdengar cukup jauh, pemeberitahuan dan panggilan untuk melakukan shalat dengan pemukulan bedug dan kentungan sebagai pinjaman dari budaya hindu- budha adalah yang paling mungkin, karena radius jangkauan suara azan dalam lingkungan daerah tropis yang subur dan penuh pepohonan jauh lebih pendek dan sempit dariapda lingkungan padang pasir yang tidak tumbuh tanaman. Walaupun masyarakat indonesia sudah dapat membuat menara yang tinggi kita masih dapatkan mesjid yang menggunakan bedug dan kentungan. Meskipun azan sudah menggunakan pengeras suara.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 
DOKTRIN KEPERCAYAAN DALAM ISLAM
Pengertian Doktrin
Doktrin adalah ajaran tentang asas – asas suatu aliran politik, kepercayaan, keagamaan dsb. sedangkan yang di maksud doktrin disini adalah doktrin sentral dalam agama islam, yang meliputi ketuhanan (Allah), Nubuwahatau rosul, wahyu, manusia, alam semesta, dan eskatologi.
Doktrin-Doktrin Sentral Dalam Islam
Tidak mungkin kita bisa menghitung seluruh doktrin yang ada dalam islam dan memang tidak ada tuntutan untuk mengetahui semua dokttrin dalam islam,tapi ada beberaap doktrin sentral yang seharusnya diketahui oleh seorang mislim, doktrinsentral tersebut meliputi;Allah,Wahyu ,Rosul, Manusia, Alam Semesta, serta Eskatologi (hari kiamat).
Penjelasan Doktrin-Doktrin Sentral Dalam Islam
a). Allah
Doktrin sentral agama islam berkitan dengan konsep tentang tuhan yang ditinjau dari Diri-Nya sendiri,juga nama nama dan Sifat sifat-Nya.Doktrin yang integral tentang sifat ketuhanan, sekaligus yang absolut,yang azali, dan yang maha baik yang berada pada jantung ajaran islam. Realitas tertinggi, atau Allah (demikianlah, dia sudah sepatutnya di panggil, adalah kata dari bahasa Arab untuk menunjukkan Tuhan yang di pakai oleh penganut Arab Kristen, penganut Yahudi yang terarabkan, juga kaum muslim), yang sekaligus sebagai Tuhan, realitas supra personal atau Tuhan tertinggi. Allah bukanlah wujud yang murni melainkan bukan hanya sekedar wujud, sehingga tidak ada deskripsi yang dapat menyifati-Nya, yang justru tidak dapat mengelakkan pereduksian sifat-nya yang azali dan Esensi-Nya yang absolute, karena Dia mengatasi segala pembatasan dan definisi. Itulah alasan yang menjadikan syahadat,la ilaha illa'Llah("tidak ada tuhan selain allah"),yang memuat dokrtin islam yang sempurna tentang sifat tuhan, bermula denga awalan la, untuk menegaskan segala sesuatu berupa
esensi ketuhanan atau tuhan, pada-nya diri dan realitas-nya yang maha tinggi. Adalah denga hanya membatasi itu malalui penegasan yang pasti. Sebagaimana dalam salah satu ayat al-Qur'an "tidak ada satupun , yang dapat mnyerupai-Nya."(Q.s.42:2).Allah adalah yang absolut, yang maha, Esa yang sepenuhnya transenden dan mengatasi semua batas – batas dan pembatasan, dari setiap konsep dan ide.
Di sisi lain , Dia juga yang imanen, karena, menurut al-Qur'an "dia adalah yang pertama dan yang terahir , juga yang lahir dan yang batin , dia juga maha mengatahui segala sesuatu"(Q.s57:3).Tuhan adalah yang pertama (al-awwal) karena Dia adalah asal-usul, aifa dari segala sesuatu. Dia adalah yang terahir (al-akhir), kerenakepda-nya segala sesuatu, bukan hanya jiwa manusia, melainkan seluruh kosmos akan kembali. Dia adalah yang lahir (azh-zhahir). Karena manifestasi yang tampak dasarnya adalah tidak lebih tiofani dari nama
dan sifat-Nya dalam substansi "ketiadaan", dan seluruh yang ada hakikatnya adalah bias dari wujud-Nya .bahkan , pada sisi lain, Dia juga yang bathin (al-bathin), karena Dia adalah imanen dalam segala sesuatu, hanya ahli hikmah yang mampu memahami dan mengatahui dengan pengertian sepenuhnya bahwa Allah adalah Imanen. Sebagaimana Allah transenden brsifat Imanen dan memahami sepenuhnya ayat " kemana saja kalian berpaling , disanalah wajah allah."(Q.s.2:115). Lebih jauh lagi, ahli hikmah dapat mencapai pada pemahaman seperti ini hanya dengan hikmah, oleh baik seorang laki laki maupun perempuan, dengan menyadari dan menerima penerangan sepenuhnya akan transendasi Ilahi (ta'la), karena kekuatan yang adikodrati akan menampakkan diri-nya sendirinya dalam wujud imanen haya melalui penapaian diketahui dan dialami untuk pertama kali yang transenden.
Allah memiliki Esansi (Dzat) yang mengatasi dan melampaui seluruh kata gori dan definisi, seperti warna gelap yang pekad karena intensitas sinarnya sehingg tidak diketahui, Berupa radiasi sinar gelombang sinar ultraviolet sebaimana pernah di ungkapkan oleh sebagian sufi, meskipun mengatasi dan melampaui penggambaran tentang semua duolitas dan gender, Esensi Tuhan terkadang digambarkan melalui format gender fiminin.dari sisi sifat keazalian-nya , dalam konteks pembahasan tentang metafisika, terkadang prinsip -prinsip sifat feminitas yang ultima, melekat dan menembus pada aspek ketuhanan sebagai pencipta sedangkan dari aspek keobselutan-nya mengandung prinsip-prinsip sifa maskulinitas diri-nya sendiri.
Sebagian ulama' mengklasifikasi dengan sifat- sifatnya.dikatakan bahwa allah mempunyai beberapa sifat yang wajib bagi Allah, dan beberapa sifat muhal baginy, yang keteranganya banyak dijelaskan dalam kitab- kitab tauhid.
b). Rosul Dan Wahyu
Islam menegaskan bahwa setelah doktrin berkaitan dengan sifat tuhan (at-Tauhaid), doktrin yang menempati urutan paling penting yang menyusulnya adalah doktrin yang kenanabian (an-nubuwwah), menerut pemahaman Islam, tuhan telah menjadikan nubuwah sebagaio realitassetral dalam perjalanan sejarah umat manusia ;lingkaran kenabian dimulai sejak nabi adam a.s.dan ditutup dewngan turunnya wahwun al-quran. Disebutkan terdapat kurang lebih 124.000 nabi yang diutus kepada setiap bangsa dan kelompok maysarakat, dan tuhan tidak akan meninggalkan sesuatu kelompok umat manusia tanpa kehadiran wahyu , seperti yang secara tegas dijelaskan dalam al-quran tentu saja ,kepada seyiap suku bangsa terdapat utusan .(q.s.10:48).
Seorang utusan tuhan telah dipilih oleh allah dan hanya oleh diri –nYa sediri .klasifikaSI utusan-utusan tuhan (al-Anbiya' )terdiri dari mereka yang membawa kabar tertentu dari tuhan, disebut dengan nabi, dan mereka yang menjadi utusan disebut dengan rosul pembawa misi ajaran yang besar dan kelompok lain , mereka yang memiliki sikap tegu, didalam bahasa arab disebut ulu,l-'azhmi , yakni nabi –nabi :musa ,isa al-masih ,dan nabi pembawa ajaran islam , yang mengakkan agama yang baru. Pada setiap kasus , nabvi menerima ajarannya dari tuhan ;sabda-sabda dan perbuatannya buka dari sifatnya yang genius atau sumber –sumber yang didapat dari latar belakang historis . nabi tidak berhutang budi dan mendaptkanya semua dari siapapun kecuali allah dia membawa suatu ajaran yang mempunyai kesegaran dan semerbak keharunan yang benar-benar asli karena ajarannya berasal dari asal yang satu, suatu misi,yang dalam kasus ini ia menjadi penerima pasif
c). Manusia
Islam memandang manusia baik laki-laki maupun perempuan,dari segi dirinya sendiri sebagai makhluk yang berdiri dihadapan tuhaNya,baik sebagai hambanya maupun sebagai khalifah di muka bumi ini.allah menciptakan manusia pertama kali dari tanah liat(nabi adam)dan menghembuskan ruh kepadanya setelah itu allah mengajarkan semua nama-nama benda padanya dan memerintahkan kepada seluruh makhluk allah agar bersujud padanya, merekan bersujud kecuali iblis yang tidak mau bersujud pada adam, yang akhirnya iblis dilaknat oleh allah dan menjadi musuh para hamba allah hingga hari kiamat nanti.
Islam juga memandang hakikat manusia dalam realitasnya yang permanin,manusia juga sebagai makhluk seperti yang kita ketahui sampai pada saat ini,tidak berasal dari proses evolusi dari makhluk yang lebih rendah. Manusia juga diciptakan dengan dua jenis,yaitu laki-laki dan perempuan,masing –masing telah diberi aturan oleh islam dan akan diberi putusan sesuai dengan amalnya di akhirat nanti.
d). Alam Semesta
Alam semesta yang juga dikatakan alam kosmos,jagat raya,alam universal, adalah ciptaan allah yang diciptakan sebagai tempat para mahluk allah yang lain. Tanah,air hewan,pepohonan merupakan pemberian allah yang harus kita jaga.
Semua ciptaan allah pasti memiliki manfaat tersendiri, entah manfaat yang sudah diketahui maupu manfaat yang belum diketahui, waktu – waktu shalat wajib yang dilakukan lima kali sehari ditentukan sesuai gerakan spesifik matahari, sebagaimana pula menunjukkan waktu permulaan dan berakhirnya puasa.
e). Eskatologi
Banyak dari ajaran-ajaran Al-Qur'an dan Hadiht Nabi membahas subyek yang berkaitan dengan persoalan-persoalan eskatologis, atau hari akhir, dari seluruh realitas , baik makrokosmik maupun mikrokosmik .Islam menyakini bahwa pada saat kematian, indifidu-indifidu memasuki suatu keadaan yang nantinya menjadi pembuktian kebenaran dari pokok – pokok keimanan mereka, dari hasil perbuatan meraka dalam kehidupan, meskipun keyataannya akan selalu bergantung pada dimensi kasih Ilahi yang tidak terhingga.Al-Qur'an dan Hadits memberikan deskripsi dengan jelas tentang surga dan neraka.
Isalm juga memiliki ajaran yang detail tentang peristiwa – peristiwa eskatologis pada dunia makrokosmik. Menurut Islam sejarah umat manusia dan kosmik mempunyai akhir, sebagai mana juga mereka memiliki awal. Akhir dari sejarah manusia akan ditandai dengan saat kedatangan figure yang diberi gelar al-Mahdi yang akan menghapus penindasan,mengalahkan para musuh agama,dan mengembalikan rasa kedamaian dan keadilan di bumi.
Setelaah periode yang hanya Tuhan sendiri dengan pasti mengetahunya,bersamaan dengan kedatangan kedua Isa Almasih ke Jerusalem, yang akan membawa sejarah umat manusia untuk menjelang dan menghadapi kedatangan hari pengadilan. Isa Almasih mempunyai peran sentral dalam eskatologi ajaran islam, namundia bukanlah krestus dalam pengertian ajaran kristiani yang menjadi bagian dari trinitas, melainkan sebagai figure agung dan mata rantai genealogi nabi-nabi yang menganut ajaran Ibbrahimiah a.s. yang menegaskan keesaan Allah.
    Sesungguhnya Islam itu adalah agama samawi terakhir , ia berfungsi sebagai rahmat dan ni'mat bagi manusi seluruhnya. Maka Allah SWT mewahyukan agama ini dalam nilai kesempurnaan yang tinggi, kesempurnaan mana meliputi segi – segi fundamental tentang duniawi dan ukhrawi, guna menghantarkan manusia kepada kebahagian lahir dan bathin serta dunia dan akhirat. Sebab itu Islam bersifat universal dan internal lagi pula sesuai dengan fitrah manusia dan cocok dengan tuntutan hati nurani manusia seluruhnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Maka kuensekuensinya, islam menjadi agama dakwah, yakni agama yang telah disampaikan kepada seluruh manusia, yang telah ditegaskan pula denga teks –teks yang jelas dalam sumber ajarannya, yatitu Alquran dan hadist. Ajaran – ajaran Islam perlu diterapkan dalam segala bidang hidup dan kehidupan manusia, dijadikan juru selamat yang hakiki didunia dan akhirat, menjadikan Islam seagai nikmat dan kebanggan manusia. Seperti yang telah dicontohkan dalam penyebaran Islam pertama, jaman Rsulullah di abad ke VII, kemudian dizaman pengganti – pengganti beliau Khulafaur – Rasyidien, menyusul di zaman keemasan Islam. Sejarah membuktikan bahwa kedatangan Islam dizaman itu benar – benar menjadi juru selamat dan kebanggaan yang tak ada taranya, manusia menikmati Islam sebagai karunia dan Rahmat Ilahi.
    Islam adalah agama aqidah dan syariah. Perpaduan antara keduanya adalah syarat suatu kebenaran. Keikhlasan dan amal sholeh baik, benar dan laik menurut Allah harus tercermin dan terpadu dalam setiap kepribadian muslim. Aqidah adalah unsur mendasar yang harus dipahami dan dimiliki manusia. Ia merupakan pijakan dan frame segala pemikiran, perasaan dan prilakunya dalam mengarahkan kehidupan ke arah yang benar. Istilah yang menjadi standar kebenaran berfikir, merasakan dan bertindak ini hendaknya menjadi perhatian prioritas pemahaman dan keilmuan sebelum segala sesuatunya.
    Tidak satupun Nabi dan Rasul diutus melainkan untuk menjelaskan dan meluruskan dua asas ini. Bias tentang standar kebenaran yang sering muncul adalah akibat mengabaikan unsur ini. Padahal puncak pencarian kebenaran akan berakhir pada siapa yang menghendaki sesuatu kebenaran dan cara pencapaiannya. Siapa saja yang memahami dan berbuat sesuai dengan kehendaknya maka akan dinilai sebagai kebenaran. Keyakinanlah yang kemudian menggiring dan mengharuskan seseorang mematuhi setiap kehendaknya.
    Dengan demikian yang menjadi persoalan sekarang adalah siapa yang harus kita yakini sebagai seseorang yang menghendaki kebenaran. Dari sekian yang dianggap paling mengetahui tentang kehendak suatu kebenaran adalah Pencipta kebenaran itu sendiri. Dia-lah Yang Maha mengetahui kebenaran tujuan, kewajiban dan hak manusia dalam kehidupan sesuai dengan kehendak-Nya. Puncak dan akhir pengabdian dan penyerahan diri yang harus kita buktikan akan bermuara pada siapa Pencipta ini. Selanjutnya bagaimana cara memahami dan menyikapi kehendak tersebut dalam kehidupan nyata. Tentu saja hanya petunjuk-Nya semata yang dijamin kebenarannya dalam memaparkan kehendaknya. Oleh karena itu, kami membuat Makalah dengan Judul " Doktrin Kepercayaan dalam Islam " mudah-mudahan dalam penyusunan ini berada dalam maghfirah dan berada dalam kelancaran sehingga tidak keluar dari jalur-jalur agama Islam
  • Iman kepada Allah SWT
Bentuk pernyataan pengakuan terhadap Allah terinflikasi pada pengakuan-pengakuan lainnya yang berhubungan dengan seperti Dzat Allah, sifat-sifat Allah, kehendak Allah, perbuatan (Af"al Allah), malaikat Allah, para Nabi dan utusan Allah, hari kiamat, surga dan neraka. Oleh karena itu, ia yang merupakan kalimat yang terdapat dalam hadis Qudsi ini sangan syarat nilai. Pengakuan terhadap keberadaan Allah berarti menolak keberadaan Allah, yang dianut oleh para pengikut agama selain Islam.
  • Kemustahilan Menemukan Dzat Allah SWT
    Allah adalah Maha Esa yang berarti Allah itu tidak tersususn dari beberapa bagian yang terpotong-potong dan Dia pun tidak mempunyai sekutu. Dan Esa dalam perbuatan (Af'al) ialah bahwa tidak ada seorang pun yang mampu mengerjakan sesuatu yang menyerupai perbuatan Allah.
    Allah dengan sifat Rahman dan Rahimnya, telah membekali manusia dengan akal dan pikiran dalam menjalankan hidupnya. Akal pikiran merupakan ciri keistimewaan manusia, sekaligus pembeda antar manusia dan makhluk lainnya. Manusia mencapai taraf hidupnya yang mulia melalui pikiran, sebaliknya manusia pun terpuruk kehidupan yang hina melalui akalnya. Ada sejumlah persoalan yang tidak bisa diselesaikan oleh akal ialah Dzat Allah. Dalam Q.S. Al-An'am ayat 103, Allah berfirman:
žw
çmà2Íôè?
㍻|Áö/F{$#
uqèdur
à8Íôãƒ
t»|Áö/F{$#
(
uqèdur
ß#‹Ïܯ=9$#
玍Î6sƒø:$#
ÇÊÉÌÈ
" Allah tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dia-lah Yang Maha Halus Lagi Maha Mengetahui ".
  • Argumen Keberadaan Allah SWT
    Ada tiga teori yang menerangkan asal kejadian alam semesta yang mendukung keberadaan Allah. Pertama, paham yang mengatakan alam semesta ini ada dari yang tidak ada (creatio ex-nihilo). Kedua, paham yang mengatakan alam semesta ini berasal dari sel (jauhar) yang merupakan inti. Ketiga, paham yang mengatakan alam semesta itu ada yang menciptakan.
    Al-Farabi dengan teori pancarannya mengatakan alam semesta ini adalah hasil pancaran wujud kesebelas atau akal kesepuluh. Akal pertama adalah sebab pertama, yang merupakan wujud pertama yang melahirkan wujud berikutnya. Wujud pertama adalah Allah. Ibnu Sina membangun sebuah teori yang disebut teori wujud yang dibangun dalam upaya membuktikan eksistensi tuhan. Teori ini sifat wujud lebih penting dari sifat-sifat lainnya, meskipun sifat esensi sendiri. Wujud menjadikan esensi yang berada didalam akal mempunyai kenyataan diluar akal.
    Teori kedua mengatakan alam semesta berasal dari sel, melihat sebagai teori yang lebih sesak daripada teori pertama. Menurutnya sel tidak mungkin mampu menyusun dan memberinya sesuatu pada struktur alam semesta umpamanya, aspek gender dan tatat surya. Teori ketiga mengatakan alam semesta ada yang menciptakan adalah teori yang bersesuain dengan pemikiran akal yang sehat. Masalah yang kemudian muncul teori ketiga ialah : siapakah yang menciptakan alam semesta ini ?. menurut doktrin Islam, yang hal inipun menjadi aqidah dan keyakinan umat Islam bahwa alam semesta ini adalah Allah, jawaban itu membawa pengertian bahwa Allah itu ada. Dalam Al-Qur'an terdapat beberapa ayat yang menjelasakan bahwa Allah itu ada. Ayat yang menjelaskan pernyataan tersebut adalah Q.S. Al-Zumar ayat 62-63 :
    ª!$#
    ß,Îyz
    Èe@à2
    &äóÓx«
    (
    uqèdur
    4n?tã
    Èe@ä.
    &äóÓx«
    ×@‹Ï.ur
    ÇÏËÈ
    ¼ã&©!
    ßÏ9$s)tB
    ÏNºuyJ¡¡9$#
    ÇÚöF{$#ur
    3
    šúïÏ%©!$#ur
    (#rãxÿx.
    ÏM»tƒ$t«Î/
    «!$#
    y7Í´¯»s9'ré&
    ãNèd
    šcrãÅ¡»yø9$#
    ÇÏÌÈ
    " Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu. Kepunyaannya ialah langit dan bumi. Dan orang-orang yang kafir terhadap ayat Allah, mereka itulah orang-orang yang merugi ".
    Iman kepada Allah adalah doktrin utama dalam Islam yang tidak dapat ditawar lagi.ia adalah dimensi ta'abudi yang terkait dengan petunjuk dan pertolongan Allah atas hambanya.

    • Iman kepada Malaikat, Kitab dan Rasul Allah
  1. Malaikat Allah
    Malaikat atau terkadang disebut al-mala' al-a'la adalah makhluk Allah yang diciptakan dari An-Nuur. Malaikat dicipatakan dari cahaya, jin dari nyala api dan Adam dari tanah. Malaikat termasuk makhluk rohani yang bersifat gaib mereka disucikan dari syahwat kebinatangan yang terhindar dari keinginan hawa nafsu yang bersifat materil. Tidak seorang pun yang tidak tahu hakekat malaikat kecuali Allah dan orang-orang yang telah ditentukannya.
Menurut Fazlur Rahman malaikat adalah makhluk langit yang mengabdi kepada Allah yang masing-masing mempnyai tugas yang berbeda. Antara malaikat yang satu dengan yang lainnya memilki beberapa perbedaan, seperti kedudukan dan pangkat yang hanya diketahui oleh Allah SWT. Tugas malaikat itu ada yang dikerjakan dialam ruh dan ada pula dialam dunia.

2.
Kitab-Kitab Allah
    Ayat-ayat Allah merupakan ajaran dan tuntutan itu dapat dibedakan menjadi dua : pertama, ayat yang tertulis didalam kitabnya dan kedua ayat yang tidak tertulis, yaitu alam semesta. Ayat yang tertulis terformalisikan dalam empat kitab :
  • Al-qur'an kepada Nabi Muhammad SAW.
  • Injil kepada Nabi Isa AS
  • Taurat kepada Nabi Musa AS
  • Zabur kepada Nabi Daud AS
    Keempat kitab-kitab itu disebut kitab langit, karena kitab itu diyakini umat Islam sebagai firman Allah yang diwahyukan kepada para Nabi dan Rasul. Isalm mengajarkan bahwa mempercayai dan mengimani semua kitab Allah itu adalah wajib.
a. Al-Qur'anul Karim
    Al-qur'an diturunkan kepada nabi Muhammad selama 22 tahun lebih dan diturunkan didua kota yaitu Mekah dan Madinah, Al-qur'an dibagi menjadi 30 juz dan terdiri atas 114 surat. Al-qur'an menempati posisi yang sangat penting dan mempunyai keistimewaan diantaranya pertama, Al-qur'an memuat ringkasan ajaran yang dibawa oleh ketiga kitab sebelumnya seperti aspek keesaan dan keimanan kepada Allah, keimanan kepada rasul, kebenaran atas hari akhir, surga dan neraka. Kedua, sebagai kitab terakhir, al-qur'an memuat kalam Allah terakhir sebagai petunjuk dan pemimpin bagi manusia didunia. Kemurnian Al-qur'an isinya sangat terjaga dan terpelihara dari tangan yang tidak bertanggung jawab. Ketiga, keberlakuan al-qur'an tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Keempat, Al-qur'an merupakan kitab suci agama Islam.
b. Kitab Injil
    Kitab injil adalah firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Isa AS. Keberlakuan injil dibatasi oleh waktu, yaitu sampai saat datang dan diutusnya Nabi Muhammad SAW. Pada mulanya kitab yang disebut terakhir ini hanya memuat kalam Allah. Tetapi perkembangannya mengalami perubahan yaitu masuknya tulisan-tulisan para pengikut Nabi Isa AS sehingga berubah pada bentuk dan isinya yang asli. Mereka yang memasukkan tulisan kedalam injil adalah Mathius, Markus, Lukas dan Yahya. Kitab injil yang ditemui sekarang diidentifikasi dengan nama-nama mereka.
c. Kitab Taurat
    Taurat (Ibrani: Thora) : merupakan firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Musa AS. Oleh karena itu keberlakuan kitab inipun dibatasi yaitu sampai tiba kitab Allah berikutnya. Kitab taurat yang beredar sudah tidak murni lagi karena terdapat sejumlah penambahan dari para pengikutnya.
    A. Hafidz Dasuki menjelaskan bahwa taurat salah satu dari tiga komponen (thora, nabiin dan khetubiin) didalm kitab suci agam yahudi disebut Biblia,oleh orang kristen disebut dengan Old testament. Isi dari utama darikitab taurat adalah perintah tuhan tersebut adalah
1. hormati dan cintailah satu Allah,
2. sebutkanlah nama Allah dengan hormat,
3. sucikanlah hari tuhan,
4. hormatilah lbu dan bapak,
5. dilarang membunuh,
6. dilarang berinah,
7. dilarang mencuri,
8. dilarang berdusta,
9. jangan ingin berbuat cabul,
10. jangan ingin memilki barang orang lain dengan cara yang tidaj halal.
d. Kitab Zabur
    Istilah Zabur yang kata jamaknya Zubur didalam Al-qur'an terdapat pada beberapa tempat. Dalam bahasa Arab disebut juga Mazmur dan jamaknya Mazamir, dalam bahasa Ibrani disebut Mizmar, dalam bahasa Suriani disebut Mazmor dan bahasa Ethiopia disebut Mazmur.
3. Rasul-rasul Allah SWT
    Doktrin Islam mengajarakn agar setiap Islam tidak membedakan antara satu Rasul dengan lainnya. Secara bahasa Rasul adalah orang yang diutus, yang artinya ia diutus untuk menyampaikan berita rahasia, tanda-tanda yang akan datang dan masa risalah. Para ulama dalam mengartikan Rasul dan Nabi dibagi dua kelompok, kelompok pertama mempersamakan arti keduanya dan kelompok kedua membedakannya. Rasul adalah manusia biasa yang dipilih oleh Allah dari keturunan yang mulia yang diberi keistimewaan baik akal maupun kesucian rohani. Sebagai manusia biasa rasul adalah seperti layaknya manusia lainnya yang suka makan, minum, tidur dan seksual.
    Diantara tugas yang diemban para Rasul, pertama mengajarkan tauhid dengan segala sifatnya, kedua mengajak manusia agar menyembah dan meminta kepada Allah, ketiga mengajarkan manusia agar memilki moral atau akhalak yang mulia, keempat mengajarkan kepada manusia agar selamat didunia dan akhirat, kelima mengajak manusia bersemangat dalam bekerja dan berusaha yang menjauhkan sifa-sifat malas sehingga terjadi keseimbangan antara dunia dan akhirat, keenam mengajak manusia tidak mengikuti hawa nafsu, ketujuh menyampaikan berita yang bersifat gaib seperti malaikat, surga dan neraka, alam kubur dan alam akhirat.
    Dalam rangka menyampaikan tugas risalahnya, para rasul diberikan sifat-sifat oleh Allah sebagai berikut
  • Shiddiq artinya jujurdan benar serta terhindar dari sifat dustanya (al-kidzb) atau bohong.
  • Amanah dapat dipercaya.
  • Tabligh menyampaikan.
  • Fathanah artinya bijaksana.
  • Ma'shum artinya senantiasa mendapatkan bimbingan dari Allah.'
        Jumlah Nabi dan Rasul tidak diketahui secara pasti, ada sebagian ulama yang mengatakan bahwa jumlah nabi adalah 124000 orang dan Rasul sebanyak 313 orang adapun jumlah Nabi dan Rasul pada umumnya diketahui berjumlah 25 orang.

 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

http://www.facebook.com/profile.php?id=100000032499362

Sample Text

SELAMAT DATANG